Senin, 19 Desember 2011

Pembenahan Transportasi Umum

Departemen Perhubungan memilih Kota Bogor sebagai kota percontohan pembenahan sistem transportasi umum. Berkaitan dengan itu, selain operasional angkutan kota (angkot) dilakukan penggiliran, juga bahan bakar angkot akan diubah dari bensin menjadi gas.

Hal tersebut terungkap ketika rombongan puluhan peserta workshop pembenahan transportasi dan biodiesel berkunjung ke Kota Bogor, Kamis (23/4) pagi. Workshop tersebut difasilitasi Ditjen Perhubungan Darat Departemen Perhubungan dan JICA. Rombongan dipimpin Direktur Bina Sistem Transportasi Perkotaan Ditjen Perhubungan Darat, Elly Sinaga, untuk melihat perusahaan pengelola biodiesel untuk bus Trans Pakuan.

Elly Sinaga mengatakan, Kota Bogor dipilih antara lain karena Dinas Perhubungan dan Komunikasi Informatika Kota Bogor sudah memiliki rencana dan acuan perubahan sistem transportasi umum. "Sekarang desain besar bentuk pembenahannya sedang dibuat. Yang membuatnya GTZ, sebuah perusahaan konsultan nirlaba dari Jerman. Ahli-ahlinya dari mereka, tapi mereka harus membuat atau mendesain sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kita," katanya.

"Dana yang dibutuhkan adalah 3 juta uero untuk tahap atau tahun pertama. Ditargetkan selama tiga tahun dan dana itu adalah hibah. Kalau bukan hibah, saya tidak mau," sambung Elly.

Langkah awalnya pembenahan sistem trasportasi itu adalah mengubah penggunaan bahan bakar angkot dari bensin ke bahan bakar gas. Pemilik angkot tidak akan dikenakan biaya pemasangannya karena GTZ akan memasangkannya secara gratis. "Tabung gasnya harus beli sendiri. Satu unitnya Rp 15 juta. Tabung gas ini masih impor, termasuk yang sekarang dipakai pada taksi-taksi di Jakarta," katanya.

Untuk memudahkan sopir angkot untuk mendapat gas, lanjut Elly, akan dibangun dua stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) yang lokasinya ada di jalur lintasan angkot.

Selain perubahan bahan bakar angkot, Pemkot Bogor sebagai kota percontohan perubahan sistem transportasi umum akan diberi bantuan alat untuk menghisap karbon (C02), yang dipasang pada kendaraan. "Untuk program ini, dapat bantuan dari Australia," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan dan Informatika Telematika Achmad Syarief mengatakan, pada tahap pertama akan ada 1.000 angkot yang diubah menjadi angkot berbahan bakar gas. "Alat dan pemasangannya gratis. Tidak benar hanya gratis pemasangannya saja. Kalau alat atau tabungnya mesti beli, saya tidak mau. Uang untuk belinya dari mana?" katanya.

Menurut Syarief, pihak PT Lintas Indonergi, perusahaan pemasok gas, saat pemaparannya mengatakan semua peralatan dan pemasangannya gratis. Untuk angkot semaunya gratis. "Yang bayar itu kalau dipasang di kendaraan dinas pemkot. Tabungnya mesti beli sendiri, harganya antara Rp 10 juta sampai Rp 15 juta," katanya.

Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2009/04/23/21415046/Kota.Bogor.Proyek.Percontohan.Pembenahan.Transportasi

Etika berpakaian

Pakaian seseorang akan mencerminkan jiwa dan kepribadian seseorang tersebut yang akan membentuk sikap dan perilaku seseorang tersebut. Oleh karena itu sebagai mahasiswa pakaian haruslah disesuaikan dengan etika yang ada di kampus.
Jangan sampe saltum ke kampus alias salah kostum. Yang penting pake baju yang menutup semua badan. Jangan juga berlebihan misalnya pake dress ke kampus atau hotpants atau baju-baju yang penuh gliter-gliter, pake baju yg normal-normal aja simple tapi tetap modis. Kita ke kampus mau menuntut ilmu bukan mau fashion show.

Pernikahan Anak sultan Di jogja

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Sekitar 40 raja dari kerajaan-kerajaan Nusantara akan hadir dalam pernikahan putri bungsu Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu Bendara, dengan Achmad Ubaidillah atau Kanjeng Pangeran Haryo Yudanegara, Selasa (18/10/2011) di Bangsal Kencono, Keraton Yogyakarta. Mereka akan menyaksikan kedua pengantin dipertemukan dalam upacara panggih di Bangsal Kencono.

"Raja-raja dari seluruh Nusantara akan hadir semua, antara lain Raja Siak, Raja Kasunanan Cirebon, Raja Kasunanan Mangkunegaran, Raja Lombok, dan Raja Ternate. Total ada sekitar 40 raja," kata Koordinator Panitia Pernikahan Agung Keraton Yogyakarta Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Yudahadiningrat, Senin (17/10/2011) di Yogyakarta.

Sehari sebelum puncak pernikahan, para abdi dalem memasang tarup berupa hasil-hasil bumi, seperti pisang sesanggan, kelapa gading, daun keluwih, daun janur, daun puring, serta batang tebu. Tarup sebagai tanda dimulainya hajatan pernikahan.

Menurut Yudahadiningrat, total 2.515 undangan akan hadir dalam puncak pernikahan di Keraton Yogyakarta serta resepsi di Kepatihan. Sebanyak 1.015 undangan akan mengikuti prosesi panggih di Bangsal Kencono pukul 10.00, dan 1.500 undangan lainnya akan hadir pada resepsi di Kepatihan pukul 16.00.

Pada puncak acara pernikahan akan hadir pula Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono, 20 menteri, 10 duta besar, dan beberapa tokoh, seperti mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Hamzah Haz. "Sesudah upacara akad nikah di Masjid Panepen dan panggih di Bangsal Kencono, kedua pengantin dan orangtua akan berjabat tangan dengan para tamu di Bangsal Proboyekso,” kata Yudahadiningrat.

Dari Bangsal Proboyekso, kedua pengantin akan menuju Bangsal Purworukmi untuk melakukan upacara tampa kaya dan dhahar klimah. Sekitar pukul 15.30, pengantin akan diarak dengan kirab kereta kencana dari Regol Keben menuju Kepatihan.

Selama berlangsung hajatan pernikahan ini, wisata di kompleks Keraton Yogyakarta ditutup sejak Minggu (16/10/2011) hingga Rabu (19/10/2011). Meski demikian, khusus pada ritual kirab, wisatawan dan masyarakat bisa menyaksikan arak-arakan pengantin bersama rombongan di sepanjang Jalan Malioboro. "Prosesi kirab bisa disaksikan masyarakat dan wisatawan," kata Kerabat Keraton Gusti Bendara Pangeran Haryo Prabukusumo.

Saat kirab, kedua pengantin akan diarak dengan kereta Kyai Jong Wiyat, kereta tua peninggalan Sultan Hamengku Buwono VII tahun 1881. Kereta itu berbentuk terbuka sehingga pengantin bisa dilihat langsung oleh publik.

Tradisi kirab dari Keraton Yogyakarta ke Kepatihan sendiri sudah lama tak dipraktikkan sejak zaman Patih Danureja V bertakhta di Kepatihan. Pada era Sultan HB VII, prosesi resepsi biasa diselenggarakan di Kepatihan. (ABK)

Sumber : http://regional.kompas.com/read/2011/10/18/11254264/40.Raja.Hadiri.Pernikahan.Putri.Sultan

Lukisan Hujan

JUDUL NOVEL : Lukisan Hujan

PENGARANG : Sitta Karina

PENERBIT : Terrant Books

TAHUN : 2004

GENRE : Novel Remaja

HALAMAN : 388 halaman



Novel yang satu ini penuh dengan imajinasi yang realistis. Layaknya khayalan Cinderella tapi lebih down to earth, girly, nice, and touchy. Sitta jago banget membuat pembaca berimajinasi lewat ceritanya yang sangat detail. Semuanya membuat kita sanggup menghayal bebas dengan manis.

Bercerita tentang Diaz Hanafiah –keturunan Hanafiah Group yang kaya raya, terkenal dan bagian dari socialite Jakarta. Namun, karena kesederhanaannya dia jadi sering diolok-olok karena tidak se-elite dan se-glamour sepupu-sepupunya.

Dimulai dari kedatangan tetangga baru seorang cewek bernama Sissy yang langsung menggemparkan teman-temannya di komplek Bintaro Lakeside. Diaz yang penasaran akhirnya malah berkenalan di suatu situasi kurang menyenangkan, tapi justru setelah itu keduanya malah menjadi akrab.

Sissy yang mungil, cantik, dan masih remaja, seperti warna baru dalam hidup Diaz yang semula datar dan monoton. Hubungan abang-adik pun diikrarkan yang sempat membuat Igo sahabat Diaz menjadi cemburu. Diaz yang introvert, dingin dan kaku melebur menjadi kehidupan warna-warni yang indah dengan kehadiran Sissy yang lembut, hangat dan dinamis itu.

Tanpa disangka hubungan abang-adik pun berubah menjadi hubungan lawan jenis yang lazim. Sampai kedatangan Anggia –cinta Diaz di masa lalu– yang membuat hubungan keduanya menjadi merenggang.

Cerita yang manis dari Sitta Karina ini bisa dijadikan teman yang tepat untuk minum teh sambil bersantai di sore hari.